Home Berita Populer Risiko Antidepresan untuk Ibu Hamil: Bagaimana Dampaknya Bagi Otak Bayi?

Risiko Antidepresan untuk Ibu Hamil: Bagaimana Dampaknya Bagi Otak Bayi?

by christine natalia
0 comment

SuaraUnggul.com – Antidepresan yang dikonsumsi saat hamil atau menyusui ternyata memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan otak anak. Temuan ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Profesor Won Chan Oh dari Universitas Colorado. Penelitian tersebut mengungkap bahwa sekitar 300.000 hingga 400.000 anak terpapar obat Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) setiap tahun di Amerika Serikat selama masa kehamilan.

Dalam wawancaranya dengan Dailymail pada hari Selasa (20/2/2024), Profesor Won menyatakan, “Kami adalah yang pertama kali menyediakan bukti eksperimental tentang dampak langsung serotonin terhadap korteks prefrontal yang sedang berkembang saat fluoxetine dikonsumsi selama kehamilan. Memahami hal ini memiliki potensi untuk membantu dalam intervensi dini dan pengembangan terapi baru.”

Fluoxetine, yang umumnya dikenal dengan nama Prozac, merupakan salah satu jenis antidepresan yang meningkatkan kadar serotonin dalam otak untuk memperbaiki mood. Namun, penelitian menemukan bahwa zat ini juga berpotensi memengaruhi perkembangan korteks prefrontal pada anak.

Menurut penjelasan dari Alodokter, Paroksetin adalah salah satu jenis obat yang digunakan untuk mengobati berbagai gangguan mental seperti gangguan panik, depresi, OCD, kecemasan berlebihan, dan post traumatic stress disorder. Namun, penggunaannya harus diawasi ketat oleh dokter karena merupakan obat resep. Paroksetin bekerja dengan meningkatkan kadar serotonin dalam darah, yang pada gilirannya dapat membantu meredakan perasaan cemas.

Namun, penggunaan Paroksetin juga dapat menyebabkan efek samping seperti mengantuk, sakit kepala, insomnia, mulut kering, dan rasa lemah. Pada wanita yang menyusui, sebagian komponen obat tersebut dapat masuk ke dalam ASI, menyebabkan bayi yang menyusu pada ibu yang mengonsumsi Paroksetin mengalami gangguan tidur dan menjadi lebih rewel.

Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa tangisan bayi juga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti rasa lapar, kolik, atau kenyamanan yang terganggu. Karenanya, jika mengalami keluhan terkait dengan kondisi ini, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter yang meresepkan Paroksetin atau dengan dokter anak untuk mendapatkan saran yang tepat sesuai kondisi spesifik.

Para ahli kesehatan juga menekankan pentingnya konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi antidepresan selama masa kehamilan atau menyusui. Meskipun pengobatan depresi atau gangguan mental lainnya penting untuk kesehatan ibu, keselamatan dan perkembangan bayi juga harus dipertimbangkan dengan serius. Dengan pendekatan yang hati-hati dan informasi yang tepat, ibu hamil atau menyusui dapat membuat keputusan yang terinformasi untuk menjaga kesehatan mereka sendiri serta perkembangan optimal anak mereka.

Baca juga: Memahami, Mencegah, dan Menangani Keracunan Makanan

Sumber: Bloomberg.

You may also like

Leave a Comment

Subscribe my Newsletter for new blog posts, tips & new photos. Let's stay updated!

Berita Terkini

Kuliner Khas Lampung, Mulai dari Seruit hingga Kemplang Pendap Keunikan Senjata Tradisional Sumatera Utara: Warisan Budaya Suku-Suku di Tanah... Rahasia Daun Mengkudu: Multimanfaat untuk Kesehatan

Berita Populer

Keunikan Senjata Tradisional Sumatera Utara:...

Rahasia Daun Mengkudu: Multimanfaat untuk...

Fakta Dampak Sering Ejakulasi: Antara...

Khasiat Kopi Pahit: Bagaimana Secangkir...

SuaraUnggul by Suara Unggul team

Facebook Twitter Youtube Instagram Soundcloud