Keluar dari Zona Nyaman! Kisah Keluarga Bakrie dan Klub Sepak Bola Mereka di Berbagai Negara

by christine natalia
0 comment
64 / 100

SuaraUnggul.com – Menjelajahi industri sepak bola globa, kisah Keluarga Bakrie tak hanya berkelana di kancah bisnis dalam negeri tetapi juga menorehkan langkah di dunia olahraga internasional. Lewat Grup Bakrie, mereka memiliki klub sepak bola di berbagai negara, termasuk saham di Brisbane Roar, tim Liga Australia yang baru-baru ini memperkuat skuadnya dengan pemain Timnas Indonesia, Rafael Struick.

Brisbane Roar sendiri bukanlah entitas yang asing bagi penggemar bola di Indonesia, memiliki hubungan yang terjalin erat melalui kepemilikan dan sejarah yang dibangun bersama beberapa nama Indonesia baik pemain maupun pelatih.

Konstelasi kepemilikan klub oleh Keluarga Bakrie ini menarik untuk disimak. Grup ini telah membenamkan investasi di Brisbane Roar sejak tahun 2012, dan baru saja mengumumkan perekrutan Rafael Struick dari ADO Den Haag. Rafael Struick, akan bergabung dengan Brisbane Roar “setelah kontraknya bersama tim Liga Belanda, ADO Den Haag, berakhir,” menyebarkan semangat baru bagi para supporter.

Di sisi lain, Anindya Bakrie juga baru-baru ini mendapat perhatian dalam konteks dunia olahraga Indonesia. Dia terlibat dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa pada 13 September 2024. Tujuan utama dari acara tersebut yaitu “mendongkel Ketua Umum Kadin Indonesia yang dijabat Arsjad Rasjid sejak 2021 dan menggantikannya dengan Anindya Bakrie.”

Anindya Bakrie, yang lahir pada 10 November 1974, telah memainkan peranan penting dalam kelanjutan bisnis keluarga Grup Bakrie. Dengan posisinya sebagai Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk atau Viva Group, yang menaungi stasiun televisi populer dan portal berita, ia terus berkarya di ranah media. Kemudian, sebagai CEO Bakrie & Brothers (BNBR), Anindya masuk ke dalam berbagai sektor seperti “infrastruktur, kendaraan listrik, pertambangan, minyak dan gas, listrik, properti, dan perkebunan,” memberikan kontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Peningkatan! Kemenkes RI Umumkan 88 Kasus Konfirmasi Mpox di Indonesia

Di tengah kebanggaan, harus diakui bahwa tidak semua langkah bisnis Grup Bakrie berujung pada kesuksesan. “Beberapa kali keputusan investasinya juga kandas,” seperti terlihat pada kasus investasi Path dan PT Bakrie Telecom Tbk.

Bakrie Group yang dipegang oleh akur Bakrie juga telah mengambil langkah ekspansi internasional, termasuk ke dunia sepak bola Eropa. Di tahun 2018, Nirwan Bakrie menempati posisi direksi di Oxford United Football Club di Inggris, membuatnya menjadi salah satu pemilik klub sepak bola Inggris asal Indonesia.

Mereka juga terjun dalam bisnis olahraga lainnya seperti One Pride MMA dan hak siar eksklusif Oneprix, serta mengembangkan infrastruktur seperti Bogor Nirwana Residence dengan Aston Bogor Resorts Hotel dan The Jungle Waterpark sebagai bagian dari propertinya.

Di tengah gejolak internal Kadin yang juga merembet pada kepemimpinan Musyawarah Nasional Luar Biasa, Anindya Bakrie mengambil alih sebagai pimpinan dengan dukungan dari beberapa anggota. Kendati demikian, Presiden Jokowi meminta agar tidak disorongkan “bola panas” dualisme kepemimpinan kepada dirinya.

Perkembangan bisnis keluarga Bakrie terus bergerak, tidak hanya pada aspek bisnis tetapi juga dipengaruhi oleh kejadian serta keputusan-keputusan strategis dalam aspek sosial dan politik. Tentunya, peran serta pemasaran Bakrie di dunia sepak bola, baik itu melalui keterikatan dengan klub lokal hingga ekspansi internasional, telah menambah dimensi lain pada portofolio keluarga Bakrie dan meningkatkan pengaruh mereka di dalam bisnis olahraga global.

You may also like

Leave a Comment

Berita Terkini

SuaraUnggul by Suara Unggul team