Kim Sae Ron dan Kim Soo Hyun Diklaim Pacaran 6 Tahun, Gold Medalist Angkat Bicara

by christine natalia
0 comment
65 / 100

Suaraunggul.com – Dalam sebuah wawancara di saluran YouTube kontroversial, Garosero Research Institute, seorang wanita yang mengaku sebagai bibi mendiang aktris Korea Selatan, Kim Sae Ron, mengungkapkan bahwa keponakannya menjalin hubungan asmara dengan aktor terkenal, Kim Soo Hyun, selama enam tahun, dari 2015 hingga 2021. Pernyataan ini mengejutkan publik, terutama karena saat hubungan tersebut diduga dimulai, Kim Sae Ron baru berusia 15 tahun, sementara Kim Soo Hyun berusia 27 tahun.

Menurut klaim sang bibi, karena statusnya sebagai pacar Kim Soo Hyun, Kim Sae Ron membantu sang aktor mendirikan agensi manajemen, Gold Medalist, pada tahun 2019. Bantuan tersebut mencakup pengajaran akting dan pengarahan bakat baru tanpa bayaran. Setelah tidak memperpanjang kontraknya dengan YG Entertainment, Kim Sae Ron bergabung dengan Gold Medalist.

Hubungan keduanya dikabarkan berakhir pada tahun 2022, saat Kim Sae Ron terlibat dalam kasus kecelakaan akibat mengemudi dalam keadaan mabuk (DUI). Pada saat itu, Gold Medalist menawarkan bantuan untuk menangani situasi tersebut dan membayar ganti rugi sebesar 700 juta Won (sekitar Rp 7,8 miliar). Meskipun perusahaan tidak meminta pengembalian dana tersebut, Kim Sae Ron berencana bekerja keras untuk membayarnya kembali. Namun, pada tahun 2024, dia menerima surat perintah untuk mengembalikan jumlah tersebut. Upayanya menghubungi Kim Soo Hyun tidak berhasil, bahkan ketika mencoba melalui nomor telepon sepupunya. Akhirnya, Kim Sae Ron mengunggah foto selfie lama bersama Kim Soo Hyun dengan harapan dapat berkomunikasi dengannya.

Pada Februari 2025, Kim Sae Ron meninggal dunia, bertepatan dengan ulang tahun Kim Soo Hyun. Kebetulan ini menimbulkan spekulasi dan diskusi di kalangan penggemar serta media. Namun, agensi Kim Soo Hyun, Gold Medalist, dengan tegas membantah rumor hubungan asmara tersebut, menyatakan bahwa foto yang beredar diambil saat keduanya berada di bawah manajemen yang sama dan tidak ada hubungan romantis di antara mereka.

Garosero Research Institute, platform yang digunakan untuk mengungkap informasi ini, dikenal kontroversial dan sering terlibat dalam kasus hukum. Pada tahun 2021, tiga anggotanya ditangkap karena dugaan pencemaran nama baik. Selain itu, pada tahun 2024, mereka mengungkap upaya pemerasan terhadap YouTuber mukbang terkenal, Tzuyang, oleh sesama YouTuber. Meskipun demikian, beberapa tuntutan hukum terhadap mereka, termasuk yang diajukan oleh Tzuyang, tidak menemukan pelanggaran hukum. Pada Januari 2025, Mahkamah Agung Korea Selatan memutuskan bahwa anggota Garosero Research Institute harus membayar ganti rugi sebesar 45 juta Won karena menyebarkan informasi palsu tentang mantan ketua Partai Inovasi, Cho Kuk, dan keluarganya.

Pernyataan terbaru dari wanita yang mengaku sebagai bibi Kim Sae Ron menambah lapisan kompleksitas dalam narasi ini. Namun, tanpa konfirmasi resmi dari pihak terkait, sulit untuk memverifikasi kebenaran klaim tersebut. Publik dan media harus berhati-hati dalam menanggapi informasi yang belum terverifikasi, terutama yang berasal dari sumber dengan reputasi kontroversial.

Kasus ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh selebriti dalam menjaga privasi mereka di tengah sorotan publik. Tekanan dari media dan masyarakat dapat mempengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan mereka. Oleh karena itu, penting bagi publik untuk menghormati privasi individu dan tidak terburu-buru dalam menilai berdasarkan informasi yang belum terkonfirmasi.

Dalam dunia hiburan Korea Selatan, rumor dan spekulasi sering kali menjadi bagian dari kehidupan selebriti. Namun, penting bagi media dan masyarakat untuk memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya, guna menghindari penyebaran berita palsu yang dapat merugikan individu yang terlibat. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya etika dalam jurnalisme dan konsumsi media.

Sementara itu, penggemar Kim Sae Ron dan Kim Soo Hyun diharapkan dapat memberikan ruang bagi kedua belah pihak untuk menangani masalah ini dengan tenang dan bijaksana. Spekulasi tanpa dasar hanya akan menambah tekanan yang tidak perlu bagi mereka yang terlibat. Sebagai masyarakat yang peduli, kita harus fokus pada karya dan kontribusi positif yang telah mereka berikan dalam industri hiburan, sambil menghormati privasi dan kehidupan pribadi mereka.

Dengan demikian, mari kita belajar untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar, selalu mencari kebenaran dan tidak mudah terpengaruh oleh rumor yang belum terverifikasi. Hanya dengan pendekatan yang kritis dan penuh empati, kita dapat menciptakan lingkungan media yang sehat dan mendukung bagi semua pihak.

You may also like

Leave a Comment

Berita Terkini

SuaraUnggul by Suara Unggul team